Thursday, September 26, 2013

Staff Kantor dan Petugas Pantry



Sebuah cerita menarik dari seorang staff kantor swasta, yang merasa salary-nya kalah dibandingkan dengan petugas pantry.  Mengapa menarik? Pertama, karena mirip dengan yang terjadi di tempat saya bekerja. Kedua, karena banyak dialami teman-teman fresh graduate yang mulai bekerja. Ketiga, gaji petugas pantry-nya bisa DIATAS Rp 5 juta sebulan :)

Memang kejadian aneh tapi nyata, bagaimana seorang petugas pantry bisa mendapat 2x lipat salary staff kantor. Dengan asumsi rata-rata salary fresh graduate Rp 2,5 juta – Rp 3 juta sebulan.
Setelah ditelusuri, ternyata gaji berlebih ini didapat dari lembur. Mengapa seorang petugas pantry bisa lembur? Karena menunggu staff selesai lembur, agar bisa membersihkan semua gelas piring dan perlengkapan lainnya. Selain itu juga karena staff  tidak diberi upah lembur, sedangkan petugas pantry diberikan upah lembur.

Kalo gitu, mending pindah jadi petugas pantry dong?
Karena nganggur (baca: tidur) nungguin orang selesai kerja tapi dapat upah lembur. Sementara staff kerja lembur dengan segala macam tanggung jawabnya hanya mendapat jatah makan malam.

Jawaban dari pertanyaan ini tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya :
1.       Tetap menjadi staff. Jawaban yang terlihat konyol, karena salary yang didapat bisa dikatakan ‘tidak sebanyak’ dengan apa yang didapat petugas pantry. Namun sebenarnya orang-orang yang mengambil keputusan ini adalah orang-orang yang memiliki pandangan kedepan. Mengapa? Karena dengan menjadi staff tentunya lebih banyak pengalaman dan kesempatan yang bisa didapat. Ingat, pengalaman bisa mengantarkan kita ke jenjang karir yang lebih tinggi, setidaknya ke salary yang lebih tinggi.  

2.       Pindah haluan menjadi petugas pantry, karena bisa mendapat salary lebih banyak. Tidak salah juga, tapi harus disadari bahwa kesempatan yang datang bagi petugas pantry tentunya tidak sebanyak kesempatan yang datang bagi staff. Salary yang lebih banyak bisa saja hanya menjadi solusi sementara, bukan solusi jangka panjang.

Apapun jawabannya, haruslah disadari bahwa “There is no growth in comfort zone, and there is no comfort in growth zone:D

Bagaimana cara mendapatkan kenaikan salary? Berapa minimal kenaikan salary yang ideal?
Next on Kepompong dan Kutu Loncat

1 comment: